Seekor Semut Kecil Yang Ingin Menjadi Seekor Naga Yang kuat

semut-hitamSelamat Siang para pembaca setia Blog gw :p, di Minggu siang ini (19/04/2015) sudah sepatutnya kita bersenang-senang menikmati hari libur. Bersenang-senang bersama keluarga dan teman adalah satu-satunya Quality Time terbaik yang mungkin gw dambakan beberapa bulan terakhir ini. Saat ini hanya bisa gw bayangkan dan rasakan dengan khayalan pikiran gw saja. Walaupun Khayalan hanya bersifat semu dan menipu, namun hanya itu satu-satunya yang bisa gw rasakan untuk menghibur hati gw ini, pffttt… :p. Kenapa lantas tiba-tiba gw jadi melankolis kayak begini, padahal gw seharusnya sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Hanya dengan tersenyum dan tertawa di hadapan orang lain untuk menutupi keadaan diri gw sebenarnya.

Seharusnya memang gw bersikap biasa aja selalu kuat, karena sudah dua tahun terakhir ini hal seperti itu selalu dirasakan, waktu, tenaga, dan uang bahkan yang paling gw anggap sadis adalah tak pernah punya waktu untuk bertemu bahkan bercengkrama dengan orang tua gw sendiri hingga pada satu ketika gw di kucilkan oleh seluruh keluarga besar karena mempunyai sifat yang keras kepala, tapi semua itu selalu gw hadapi dengan sikap santai walau terkadang di dalam keheningan gw sempet meneteskan air mata, tapi apa daya semua sudah terjadi, semua momen sudah gw lewatkan demi sebuah ambisi gw yang besar untuk menjadi orang sukses bisa merubah kehidupan gw, maupun bokap nyokap gw. “Seekor semut kecil yang ingin menjadi seekor Naga yang kuat” mungkin itu ungkapan yang tepat menggambarkan diri gw selama dua tahun terakhir. Punya impian ingin merubah kota dimana gw tinggal menjadi lebih baik dan di pandang oleh orang lain menjadi kota yang tak seburuk dipikirkan. Menemukan hal-hal baru yang dari semenjak kecil gw tinggal disini belum pernah menemukannya.

Banyak pengalaman hidup yang berharga selama dua tahun terakhir ini, dari bertemu dengan teman-teman yang mempunyai karakter berbeda hingga sahabat yang sudah gw anggap seperti saudara kandung gw sendiri. Dan yang paling menyakitkan adalah akhirnya mereka satu per satu pergi lalu tinggal gw seorang saja yang masih bersikeras mengikuti Ambisi, ego dan Idealisme. Salahkah jika gw bersikap seperti itu ? sampai saat ini gw masih bisa menjawab benar, hingga pada satu titik gw bertemu dengan jalan kebimbangan. Apalagi ketika gw melihat sahabat-sahabat gw yang satu persatu telah pergi dan kembali kejalannya masing-masing terlihat bahagia. Seekan gw merasa semakin menjauh dari namannya kebahagian. Tetapi hati gw tetap senang ketika melihat teman-teman yang dulu pernah ikut membantu perjuangan dan impian gw, akhirnya mereka mendapatkan kebahagiannya.

Gw tau jika kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, kalau mau berfikir secara sehat seharusnya bisa memanfaatkan momen-momen indah yang tak boleh gw lewatkan. Karena itu dia semua kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi. Balik lagi ke ungkapan diri gw, apakah seekor semut bener bisa menjadi seekor Naga atau mungkin akan tetap menjadi seekor semut yang selalu ditindas dan kecil tak terlihat. Hanya waktu dan takdirlah yang akan menjawab semua itu. Terima kasih teman-teman yang sudah mau menyempatkan diri untuk mampir dan membaca blog gw yang isinya kebanyakan ungkapan isi hati gw hehee…. kalau gak penting lebih baik di close aja yaa 😀 hhhii….

Leave a comment